PENGERTIAN
ILMU EKONOMI
Sejumlah
ahli telah berkontribusi untuk merumuskan definisi ilmu ekonomi. Beberapa
definsi ilmu ekonomi tersebut, di antaranya:
§ Adam Smith (1723 – 1790)
Definisi
ilmu ekonomi menurut Adam Smith adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari
perilaku manusia dalam mengalokasikan berbagai sumber daya terbatas atau tidak
terbatas untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam hidupnya.
§ Jean-Baptiste Say (1767 – 1832)
Definisi
ilmu ekonomi menurut Jean-Baptiste Say adalah ilmu yang menjadi cabang dari
kajian-kajian tentang segala peraturan yang dapat menentukan kekayaan
seseorang.
§ John Stuart Mill (1806 – 1873)
Definisi
ilmu ekonomi menurut J. S. Mill adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang
pengeluaran dan penagihan.
§ Karl Marx (1818 – 1883)
Definisi
ilmu ekonomi menurut Karl Marx adalah ilmu yang mempelajari cara-cara manusia
untuk bertahan hidup dalam sebuah struktur kelas sosial yang hubungannya
ditentukan dalam pemanfaatan sarana produksi.
§ Thorstein Veblen (1857 – 1929)
Definsi
ilmu ekonomi menurut Thorstein Veblen adalah ilmu yang mempelajari kemampuan manusia
untuk menentukan pilihan-pilihan produksi, konsumsi, dan distribusi sesuai
perasaan, selera, dan nilai-nilai kebudayaan dalam lingkungannya.
§ Max Weber (1864 – 1924)
Definisi
ilmu ekonomi menurut Max Weber adalah ilmu yang mempelajari pembentukan pola-pola
tindakan sosial dan tindakan ekonomi individu bedasarkan nilai-nilai yang
diyakininya.
§ John Maynard Keynes (1883 – 1946)
M. Keynes
memberikan definsi ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tingkat
kemakmuran suatu negara yang memerlukan intervensi pemerintah sehingga mencapai
kondisi-kondisi perekonomian tertentu.
§ Mohammad Hatta (1902 – 1980)
Menurut
Mohammad Hatta, ilmu ekonomi harus didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
proses-proses tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial dalam suatu
masyarakat.
§ Milton Friedman (1912 – 2006)
Ilmu
ekonomi dalam pandangan Friedman merupakan ilmu yang perlu memerhatikan fungsi
konsumsi, pajak stabilitas, dan kebijakan-kebijakan moneter sehingga memberikan
pengaruh-pengaruh tertentu terhadap aktivitas ekonomi suatu negara dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
§ Gary Becker (1930 – 2014)
Gary
Becker mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam membuat keputusan-keputusan dari pilihan mereka terhadap
pendidikan, kesehatan, hukum, kejahatan, agama, perang, pernikahan, dan
sebagainya.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
Ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan
(Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi”
sendiri berasal dari kata Yunani, ο?κος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah
tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis
besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum,
subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal
adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa
dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan
lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen
keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam
bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal,
penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan
lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi – seperti yang telah
disebutkan di atas – adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah
peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks
yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam
berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang
pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam
artikel-artikelnya, ia menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak ditegaskan
melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan
untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan
sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa
bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat
kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus,
kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa
yang seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi ?”.
“The
traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical
science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the
powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some
economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may
be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.”
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
Berdasarkan pengertian secara umum dan definisi
dari para ahli, ilmu ekonomi memiliki sejumlah konsep dasar yang terdiri dari:
Kegiatan
Ekonomi
§ Kegiatan Produksi, yakni kegiatan yang berhubungan
dengan usaha-usaha untuk meningkatkan nilai guna dari suatu barang dan jasa.
Kegiatan produksi mencakup pengumpulan faktor-faktor produksi seperti sumber
daya alam, tenaga kerja manusia, modal, dan keahlian (skill).
§ Kegiatan Konsumsi, yakni kegiatan yang berhubungan
dengan pemakaian atau penggunaan suatu barang dan jasa. Suatu konsumsi biasanya
ditentukan oleh tingkat pendapatan dan nilai-nilai kebudayaan dalam suatu
masyarakat.
§ Kegiatan Distribusi, yakni kegiatan yang
berhubungan dengan upaya-upaya penyebaran barang/jasa hasil produksi untuk
digunakan sebagai konsumsi. Proses distribusi biasanya diatur dalam tata cara
pasar yang mempertemukan penjual dengan pembeli.
Tindakan
Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah usaha manusia yang
didasarkan atas kemampuan menentukan berbagai pilihan yang paling baik dan
menguntungkan bagi mereka. Tindakan ekonomi terbagi dalam dua aspek, yakni:
§ Tindakan Rasional, yaitu usaha manusia untuk
menentukan pilihan yang paling baik dan menguntungkan, dan kenyataannya
demikian.
§ Tindakan Irasional, yaitu usaha manusia untuk
menentukan pilihan yang paling baik dan menguntungkan, namun kenyataannya tidak
demikian.
Motif
Ekonomi
Motif ekonomi merupakan alasan atau tujuan dari
seseorang untuk melakukan suatu tindakan ekonomi. Ada dua aspek motif ekonomi,
yakni:
§ Motif Intrinsik, yaitu alasan atau tujuan melakukan
tindakan ekonomi yang berasal dari diri sendiri.
§ Motif Ekstrinsik, yaitu alasan atau tujuan
melakukan tindakan ekonomi yang berasal dari dorongan orang lain.
KEGUNAAN DAN MANFAAT ILMU EKONOMI
Sesuai
hakikatnya untuk mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi berbagai
kebutuhannya, ilmu ekonomi memiliki beberapa kegunaan dan manfaat, yakni:
1.
Mengajarkan
pengambilan keputusan terhadap tindakan-tindakan ekonomi
2.
Memahami
pola perilaku ekonomi suatu masyarakat
3.
Memberikan
pemahaman terhadap potensi dan keterbatasan dari suatu kebijakan ekonomi
4.
Mengasah
kepekaan terhadap permasalahan ekonomi nasional dan global
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
Ruang
lingkup ilmu ekonomi terbagi dalam mikroekonomi dan makroekonomi. Pembagian ini
bertujuan untuk menunjukkan batasan dan asumsi yang jelas, sehingga ilmu
ekonomi akan lebih mudah dipelajari.
§ Mikroekonomi
Mikroekonomi
adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari berbagai aspek individual dari
suatu kegiatan ekonomi. Mikroekonomi menggunakan analisis konsumen dan analisis
produsen dalam suatu pasar. Analisis konsumen fokus pada penggunaan barang/jasa
yang dilakukan konsumen dengan menggunakan pendapatan yang dimiliki. Sementara,
analisis produsen memusatkan perhatian pada penawaran barang/jasa sesuai
faktor-faktor produksi tertentu.
Inti dari
mikroekonomi adalah penentuan harga. Hal ini membuat mikroekonomi dikenal
sebagai teori harga (price theory). Penentuan harga ini diperlukan
supaya konsumen mampu mencapai kepuasan yang maksimum, dan produsen mampu
mewujudkan efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi.
§ Makroekonomi
Makroekonomi
adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan (aggregate)
perilaku ekonomi melalui pemakaian efisien berbagai faktor produksi demi
mencapai kemakmuran masyarakat yang maksimum. Artinya, pembahasan masalah
produsen akan menganalisis keseluruhan penawaran dari produsen.
Sama
halnya jika akan membahas konsumen. Pembahasan ini akan menganalisis
keseluruhan alokasi pendapatan untuk pemakaian barang/jasa oleh konsumen.
Inti dari
makroekonomi adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari
pendapatan. Hal ini membuat makroekonomi dikenal sebagai teori pendapatan (income
theory).
Analisis pendapatan diperlukan agar mampu
menggambarkan sisi permintaan yang menyeluruh dalam penentuan tingkat kegiatan
ekonomi. Selain itu, analisis pendapatan juga bertujuan mendorong campur tangan
pemerintah demi mewujudkan prestasi dalam kegiatan ekonomi yang diinginkan.
JENIS-JENIS ILMU EKONOMI
1) Ekonomi Teori
Ekonomi
teori adalah kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yang dapat digunakan
sebagai acuan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan bagi
masyarakat.
Teori-teori
tersebut merupakan data konkrit yang dibuat berdasarkan kondisi ekonomi yang
sebenarnya terjadi dalam masyarakat, terutama masalah yang berkaitan dengan
sifat-sifat hubungan ekonomi (peristiwa ekonomi), yang disusun, diolah, diuji
coba, dan disederhanakan, sehingga membentuk asumsi yang bersifat umum.
Pendekatan
dan analisis tersebut dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara peristiwa
ekonomi. Misalnya, dengan asumsi penawaran suatu barang dan pendapatan
masyarakat tetap, permintaan terhadap
barang tersebut akan meningkat bila
harga turun dan sebaliknya, permintaan akan menurun bila harga barang
tersebut naik.
2) Ekonomi Deskriptif
Ekonomi
deskriptif memberikan gambaran tentang suatu hasil kajian kondisi ekonomi dalam
bentuk angka-angka. Angka-angka tersebut diperoleh dengan cara mencatat dan
menganalisis peristiwa ekonomi tertentu. Misalnya, peristiwa mengenai krisis
ekonomi di Indonesia, pertumbuhan dunia industri, dan sebagainya.
Pihak-pihak
yang biasa melakukan pencatatan dan mengkaji antara lain, Biro Pusat Statistik,
Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, dan Perindustrian, Lembaga-lembaga
mengkaji ekonomi independen pada perguruan tinggi, dan sebagainya
3) Ekonomi Terapan
Ekonomi
terapan merupakan penggunaan teori (ekonomi makro atau mikro) dalam
menganalisis suatu peristiwa ekonomi tertentu. Untuk setiap masalah ekonomi,
analisis dan pemecahan masalahnya mungkin memerlukan satu atau beberapa teori
yang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar