Pengertian, Sejarah dan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

Rabu, September 5


PENGERTIAN ILMU EKONOMI

Sejumlah ahli telah berkontribusi untuk merumuskan definisi ilmu ekonomi. Beberapa definsi ilmu ekonomi tersebut, di antaranya:
§  Adam Smith (1723 – 1790)
Definisi ilmu ekonomi menurut Adam Smith adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari perilaku manusia dalam mengalokasikan berbagai sumber daya terbatas atau tidak terbatas untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam hidupnya.
§  Jean-Baptiste Say (1767 – 1832)
Definisi ilmu ekonomi menurut Jean-Baptiste Say adalah ilmu yang menjadi cabang dari kajian-kajian tentang segala peraturan yang dapat menentukan kekayaan seseorang.
§  John Stuart Mill (1806 – 1873)
Definisi ilmu ekonomi menurut J. S. Mill adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang pengeluaran dan penagihan.
§  Karl Marx (1818 – 1883)
Definisi ilmu ekonomi menurut Karl Marx adalah ilmu yang mempelajari cara-cara manusia untuk bertahan hidup dalam sebuah struktur kelas sosial yang hubungannya ditentukan dalam pemanfaatan sarana produksi.
§  Thorstein Veblen (1857 – 1929)
Definsi ilmu ekonomi menurut Thorstein Veblen adalah ilmu yang mempelajari kemampuan manusia untuk menentukan pilihan-pilihan produksi, konsumsi, dan distribusi sesuai perasaan, selera, dan nilai-nilai kebudayaan dalam lingkungannya.
§  Max Weber (1864 – 1924)
Definisi ilmu ekonomi menurut Max Weber adalah ilmu yang mempelajari pembentukan pola-pola tindakan sosial dan tindakan ekonomi individu bedasarkan nilai-nilai yang diyakininya.
§  John Maynard Keynes (1883 – 1946)
M. Keynes memberikan definsi ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tingkat kemakmuran suatu negara yang memerlukan intervensi pemerintah sehingga mencapai kondisi-kondisi perekonomian tertentu.
§  Mohammad Hatta (1902 – 1980)
Menurut Mohammad Hatta, ilmu ekonomi harus didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses-proses tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial dalam suatu masyarakat.
§  Milton Friedman (1912 – 2006)
Ilmu ekonomi dalam pandangan Friedman merupakan ilmu yang perlu memerhatikan fungsi konsumsi, pajak stabilitas, dan kebijakan-kebijakan moneter sehingga memberikan pengaruh-pengaruh tertentu terhadap aktivitas ekonomi suatu negara dalam jangka pendek dan jangka panjang.
§  Gary Becker (1930 – 2014)
Gary Becker mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam membuat keputusan-keputusan dari pilihan mereka terhadap pendidikan, kesehatan, hukum, kejahatan, agama, perang, pernikahan, dan sebagainya.

 

 

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI


Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, ο?κος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.

Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya, ia menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa yang seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi ?”.
“The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.”

 

 

 

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

 

Berdasarkan pengertian secara umum dan definisi dari para ahli, ilmu ekonomi memiliki sejumlah konsep dasar yang terdiri dari:
Kegiatan Ekonomi
§  Kegiatan Produksi, yakni kegiatan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan nilai guna dari suatu barang dan jasa. Kegiatan produksi mencakup pengumpulan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja manusia, modal, dan keahlian (skill).
§  Kegiatan Konsumsi, yakni kegiatan yang berhubungan dengan pemakaian atau penggunaan suatu barang dan jasa. Suatu konsumsi biasanya ditentukan oleh tingkat pendapatan dan nilai-nilai kebudayaan dalam suatu masyarakat.
§  Kegiatan Distribusi, yakni kegiatan yang berhubungan dengan upaya-upaya penyebaran barang/jasa hasil produksi untuk digunakan sebagai konsumsi. Proses distribusi biasanya diatur dalam tata cara pasar yang mempertemukan penjual dengan pembeli.

Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah usaha manusia yang didasarkan atas kemampuan menentukan berbagai pilihan yang paling baik dan menguntungkan bagi mereka. Tindakan ekonomi terbagi dalam dua aspek, yakni:
§  Tindakan Rasional, yaitu usaha manusia untuk menentukan pilihan yang paling baik dan menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
§  Tindakan Irasional, yaitu usaha manusia untuk menentukan pilihan yang paling baik dan menguntungkan, namun kenyataannya tidak demikian.

Motif Ekonomi
Motif ekonomi merupakan alasan atau tujuan dari seseorang untuk melakukan suatu tindakan ekonomi. Ada dua aspek motif ekonomi, yakni:
§  Motif Intrinsik, yaitu alasan atau tujuan melakukan tindakan ekonomi yang berasal dari diri sendiri.
§  Motif Ekstrinsik, yaitu alasan atau tujuan melakukan tindakan ekonomi yang berasal dari dorongan orang lain.











KEGUNAAN DAN MANFAAT ILMU EKONOMI

 

Sesuai hakikatnya untuk mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya, ilmu ekonomi memiliki beberapa kegunaan dan manfaat, yakni:
1.    Mengajarkan pengambilan keputusan terhadap tindakan-tindakan ekonomi
2.    Memahami pola perilaku ekonomi suatu masyarakat
3.    Memberikan pemahaman terhadap potensi dan keterbatasan dari suatu kebijakan ekonomi
4.    Mengasah kepekaan terhadap permasalahan ekonomi nasional dan global

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI


Ruang lingkup ilmu ekonomi terbagi dalam mikroekonomi dan makroekonomi. Pembagian ini bertujuan untuk menunjukkan batasan dan asumsi yang jelas, sehingga ilmu ekonomi akan lebih mudah dipelajari.
§  Mikroekonomi
Mikroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari berbagai aspek individual dari suatu kegiatan ekonomi. Mikroekonomi menggunakan analisis konsumen dan analisis produsen dalam suatu pasar. Analisis konsumen fokus pada penggunaan barang/jasa yang dilakukan konsumen dengan menggunakan pendapatan yang dimiliki. Sementara, analisis produsen memusatkan perhatian pada penawaran barang/jasa sesuai faktor-faktor produksi tertentu.
Inti dari mikroekonomi adalah penentuan harga. Hal ini membuat mikroekonomi dikenal sebagai teori harga (price theory). Penentuan harga ini diperlukan supaya konsumen mampu mencapai kepuasan yang maksimum, dan produsen mampu mewujudkan efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi.
§  Makroekonomi
Makroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan (aggregate) perilaku ekonomi melalui pemakaian efisien berbagai faktor produksi demi mencapai kemakmuran masyarakat yang maksimum. Artinya, pembahasan masalah produsen akan menganalisis keseluruhan penawaran dari produsen.
Sama halnya jika akan membahas konsumen. Pembahasan ini akan menganalisis keseluruhan alokasi pendapatan untuk pemakaian barang/jasa oleh konsumen.
Inti dari makroekonomi adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan. Hal ini membuat makroekonomi dikenal sebagai teori pendapatan (income theory).
Analisis pendapatan diperlukan agar mampu menggambarkan sisi permintaan yang menyeluruh dalam penentuan tingkat kegiatan ekonomi. Selain itu, analisis pendapatan juga bertujuan mendorong campur tangan pemerintah demi mewujudkan prestasi dalam kegiatan ekonomi yang diinginkan.

 

JENIS-JENIS ILMU EKONOMI


1)  Ekonomi Teori
Ekonomi teori adalah kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yang dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan bagi masyarakat.

Teori-teori tersebut merupakan data konkrit yang dibuat berdasarkan kondisi ekonomi yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat, terutama masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat hubungan ekonomi (peristiwa ekonomi), yang disusun, diolah, diuji coba, dan disederhanakan, sehingga membentuk asumsi yang bersifat umum.

Pendekatan dan analisis tersebut dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara peristiwa ekonomi. Misalnya, dengan asumsi penawaran suatu barang dan pendapatan masyarakat tetap, permintaan terhadap  barang tersebut akan meningkat bila  harga turun dan sebaliknya, permintaan akan menurun bila harga barang tersebut naik.

2)  Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif memberikan gambaran tentang suatu hasil kajian kondisi ekonomi dalam bentuk angka-angka. Angka-angka tersebut diperoleh dengan cara mencatat dan menganalisis peristiwa ekonomi tertentu. Misalnya, peristiwa mengenai krisis ekonomi di Indonesia, pertumbuhan dunia industri, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang biasa melakukan pencatatan dan mengkaji antara lain, Biro Pusat Statistik, Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, dan Perindustrian, Lembaga-lembaga mengkaji ekonomi independen pada perguruan tinggi, dan sebagainya


3)  Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan penggunaan teori (ekonomi makro atau mikro) dalam menganalisis suatu peristiwa ekonomi tertentu. Untuk setiap masalah ekonomi, analisis dan pemecahan masalahnya mungkin memerlukan satu atau beberapa teori yang berbeda.


0 komentar:

Posting Komentar